Halaman

ChaBS

about My Everything. To remembered, later

Translate Into Your Language

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutchRussianBrazilJapaneseKoreanArabicChinese Simplified

Jumat, 20 Februari 2015

Malang - Toraja. Naik apa, bajet berapa, perjalanannya seperti apa?

Okay. Sebagai permulaan, mungkin saya akan bercerita tentang kampung halamanku, tempatku berpulang setiap tahun untuk sekadar mendapat uang jajan tambahan, hehe

Banyak temanku yang (katanya) sangat ingin mengunjungi Toraja. Seorang temanku dari Tulung Agung bertanya "Ne, kamu kalau ke Toraja naik apa?", "Ne, di Toraja itu kayak gimana?" dan satu statementnya yaitu "Aku mau Ne ke Toraja, ajakin".
mungkin kawan-kawan yang lain sekedar ingin tahu, mari saya jelaskan :)

Jadiii, Toraja dahulunya adalah sebuah kabupaten di Sulawesi Selatan hingga beberapa tahun yang lalu dimekarkan menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Tana Toraja yang ibukotanya adalah Makale, dan Kabupaten Toraja Utara yang di ibukotai oleh Rantepao.
Kakek-nenek saya dari pihak ibu saat ini menetap di Kota Rantepao. Jadi ke Kota inilah selalu pulang.

Karena saat ini saya menetap di Malang, Jawa Timur, maka untuk bisa pulang ke Toraja saya harus memesan tiket pesawat terlebih dahulu ke Makassar.
Dalam hal tiket, saya selalu memesan tiket penerbangan Surabaya-Makassar dikarenakan tiket langsung dari Malang ke Makassar terbilang mahal untuk saya.
Untuk saat ini, harga normal untuk tiket pesawat Surabaya-Makassar sekitar IDR500K, ditambah dengan airport tax a.k.a pajak bandara di Bandara Internasional Juanda Surabaya sebesar IDR75K.

Maaf, Saya hampir lupa, Sehari sebelum hari keberangkatan saya biasanya memesan jasa travel yang akan menjemput saya dari rumah di Malang dan mengantarkan saya langsung ke bandara.
Travel ini biasanya akan menjemput penumpang sekitar 5-6 jam sebelum keberangkatan pesawat, menyesuaikan hari karena mempertimbangkan arus mudik maupun arus balik kendaraan dari Surabaya ke Malang maupun sebaliknya.
Kisaran harga travel pun bervariasi mulai dari IDR70K hingga IDR100K.

Alternatif lain yaitu dengan bis. Buat kamu yang backpacker sejati nih, yang senang dengan petualangan seperti kata2 traveler di blog-blog keren mereka, selalu ingin jadi seperti mereka :D
Perkirakan waktu keberangkatan, waktu yang digunakan dalam perjalanan dari Malang-Surabaya, kemungkinan macet, dan lain sebagainya.
Kamu harus pergi ke Terminal Bis Arjosari Malang untuk mencari bis menuju Terminal Bungurasih Surabaya dengan tarif sekitar IDR12K, memakan waktu kurang lebih 2-3 Jam.
Kemudian ketika kamu tiba di Terminal Bungurasih Surabaya, segeralah naik ke atas Bis Patas / Damri di halte khusus bandara yang ada di terminal, memakan waktu kurang lebih 30menit menuju bandara dengan tarif sekitar IDR15K. Time is money guys, cek waktu keberangkatan, segeralah check in, and enjoy your flight :D
Yup, lebih murah, lebih banyak pelajaran yang bisa kita dapat ;)

Oh iya, saya pernah mencoba sekali dan ingin mencoba lagi.
Naik Kapal Laut! apa sih keuntungannya? cheaper!
Yup. Harga tiketnya hanya berkisar kurang lebih IDR250K, lebih murah kan?
Ada satu lagi keuntungan jika kita pergi berombongan, SERUUUU!
There's a lot of thing to do in there, playing cards, dancing, fooling people around, all you can do is having fun.
Berangkat dari pelabuhan Tanjung Perak dan akan tiba di Pelabuhan Makassar dalam waktu 24 Jam.
Jangan lupakan perbedaan zona waktu kawan, WIB dan WITA ;)
Jika kalian berangkat dari Surabaya pukul 14.00 WIB maka kalian akan tiba di Makassar pada pukul 14.00 WIB pula atau sama dengan pukul 15.00 waktu setempat (WITA), got it?
Jika kamu menggunakan bis, dari terminal Bungurasih Surabaya kamu bisa langsung naik bis ke arah Tanjung Perak, cari saja orang yang berteriak "PERAK! PERAK! PERAK!" cuss~

Jreng jreng, tiba di Makassar, biasanya saya akan dijemput oleh sepupu saya untuk menginap barang satu dua malam di rumahnya sebelum saya meneruskan perjalanan ke Toraja.
Bisa saya skip saja?
Oke
Setelah tiba di Makassar, saya langsung mengecek ke perwakilan-perwakilan bis jurusan Makassar-Toraja yang sudah menjamur. Sangat banyak pilihannya, mulai dari Bis VIP, Air Suspension (Suspensi Udara), dan masih banyak lagi dan tentu saja dengan tarif yang bervariasi juga tergantung dari tarif pihak pengelola dan fasilitas yang diberikan.
Saat ini mungkin sudah naik lagi, berkisar IDR100K hingga IDR150K untuk satu tiket bis.
Jadwal keberangkatan bis hanya ada pagi dan malam dengan menempuh perjalanan sejauh kurang lebih 300km selama (normalya) 8 Jam. Amazing, isn't it?

Dalam perjalanan kita akan melewati beberapa kabupaten di antaranya Maros, di sini terdapat sebuah situs purbakala berupa bukit-bukit karang  yang kita kenal dengan sebutan kars, Kars Maros atau yang orang-orang sekitar sebut dengan Rammang-Rammang, konon salah satu yang tersebsar di dunia.
Pangkep (Pangkajene Kepulauan) banyak pulau-pulau indah yang cantik disini, saya belum pernah kesana dan pasti saya akan kesana :D
Kabupaten berikutnya adalah Barru, jalan di daerah ini lumayan luas setelah dilakukan perlebaran sehingga mirip seperti jalan tol, jika kita menggunakan kendaraan pribadi, kita bisa singgah di pinggir jalan untuk sekedar bersantai dan jagung rebus sembari menikmati hamparan sawah yang luas diseberang jalan, entahlah, apakah masih ada sawah-sawah itu atau, sudahlah.
Pare-Pare yang menjadi check point kita karena letaknya yang tepat di tengah, biasanya kita akan singgah untuk makan di kota ini, terdapat sebuah seafood restaurant yang sangat cantik di pinggir pantai tepat sebelum kita memasuki gerbang masuk kota Pare-Pare. Sepertinya saya belum memberitahu kalau memasuki kabupaten Pangkep hingga Pare-Pare kita akan menyusuri tepi pantai, tidak sepenuhnya, actually, hehe.
Sidrap, tempat danau Tempe berada, pernah merasakan sensasi maniki perahu kecil atau yang masyarakat setempat sebut dengan nama katinting? saya pun belum, tapi suatu saat saya akan, kita akan :)
Enrekang, penghasil dangke, rada sulit saya menjelaskannya kedalam bahasa Indonesia, mungkin bisa saya katakan keju dari susu kerbau, yup karena dibuat dari susu kerbau yang difermentasikan, mungkin, hehe. Jadi teksturnya mirip seperti tahu namun rasa mirip seperti keju.
Akhirnya Tana Toraja sebelum kita memasuki Toraja Utara. Desa Tana Toraja yang menjadi batas wilayah antara Enrekang dan Tana Toraja adalah Salubarani. Selanjutnya ketika tiba di kota Makale, Ibukota Tana Toraja, bis yang kita tumpangi akan melewati kolam besar dengan patung pahlawan kebanggaan Toraja yang sangat besar, berpose mengangkat obor dan dengan gagahnya seakan berteriak dari tengah kolam, menyuarakan semangat perjuangan, pahlawan itu adalah Pongtiku. lebay yah? maaf, hehe

Sudah punya tujuan hendak kemana? sudah memesan hotel? ketika kamu menggunakan bis malam dan tiba subuh di kota Rantepao, supir bis akan mengantar kamu sampai ke tempat tujuan, tapi jika menggunakan bis pagi, kamu akan diturunkan di perwkilan bis sehingga kamu harus pergi ke tempat tujuan dengan usahamu sendiri.
Begitupun jika kamu belum memiliki tempat untuk menginap. Saya sarankan bertanya dulu pada supir atau kernek bis tentang penginapan disekitar situ, atau bisa menjalin komnunikasi lebih dulu ketika masih dalam perjalanan dengan penumpang bis yang lain ;)
Sudah pastikan tempat tujuanmu? Transportasi umum? coba bentor, orang Toraja menyebutnya Sitor. Muat banyak.
Cuma bawa backpack atau tempat tujuanmu rada-rada gitu? ada ojek juga kok hehe
setiap ada bus yang sampai, mereka pasti akan menawarkan jasanya :)

Pemilihan jadwal juga tergantung keinginanmu, saya biasanya mengambil bis malam agar saya bisa tidur dan ketika saya tiba besok pagi saya langsung bisa melakukan sesuatu.
Pertimbangan saya dengan tidak memilih jadwal pagi adalah nantinya di tengah perjalanan saya akan kepanasan dan tergangu dengan silau sinar matahari.
Ketika tiba pun, hari sudah menjelang malam sedangkan Rantepao adalah ibukota kabupaten yang tidak jauh berbeda dengan yang lainnya, jam malam berlaku!
Yang saya maksud bukan jam malam yang sebenarnya, melainkan ketika memasuki pukul 21.00 (toleransi karena mungkin saat ini sudah mulai maju, you know, modernisasi) kota sudah mulai sepi, kinda creepy wooo

Tidak juga sih sebenarnya. Saya sengaja menggunakan perspektif gadis-gadis lokal agar lebih bersifat umum, hehe.
Masih banyak kok yang masih bergelantungan di luar. Turis-turis baik domestik maupun mancnegara, hangout di beberapa kafe yang (mungkin memang) sasaran pasarnya adalah turis mancanegara. Beberapa mungkin akan saya tulis di postingan berikutnya hehe

Tapi kalau kamu memilih jadwal pagi, yah kamu akan dapat bonus pemandangan yang keren-keren. Saya sudah pernah, tapi waktu itu saya naik mobil pribadi jadi bisa singgah-singgah, foto-foto, nyari makan :D

Referensi tempat makan yang bisa kalian singgahi selama perjalanan juga lumayan banyak.
Seafood restaurant di daerah Pangkep, ada juga di Pare-pare, fresh from the sea for sure.
Ada warung coto kuda di Pare-pare yang super duper enak! di daerah Lapadde, sekitaran asrama tentara, sila tanya penduduk sekitar. slurp
Pondok2 yang berderet di kabupaten Barru, manikmati jagung, sudah saya sebutkan sebelumnya.
Pondok2 yang berderet juga di daerah Pangkep, menjual Dange atau kue khas Pangkep yang dibuat dari ketan, kelapa, dan gula aren kemudian dibakar. Bayangkan saja rasanya!
Roti Maros, bisa jadi oleh2, kalau berangkat dari Makassar biasanya bis yang kalian tumpangi akan singgah, enyak!
Coba juga Mantau Pare-pare, semacam roti yang bisa dimakan langsung, dikukus, ataupun digoreng, rasanya sulit untuk di ungkapankan dengan kata. recomended buat jadi oleh2 :D
Enrekang! bis malam pasti akan singgah di sini. Malam dingin menusuk, paling enak makan pop mie wuuh. Sekalian membeli oleh Baje' atau kue khas yang terbuat dari ketan, kelapa, dan gula merah yang kenyal dan dibungkus dengan daun jagung, rasanya beda dari Dange, coba saja sendiri, banyak variasi Baje' kok, ada Baje' Kacang, ada Baje' Dodol, dll. Nyampe di Toraja masih banyak lagi.
See you on the next post! bye bye~

Kamis, 19 Februari 2015

Inka menulis lagi yuhu

Hai
Saat ini saya memutuskan untuk kembali menulis, terlalu lama rasanya saya menyia-nyiakan waktu dan kesempatan untuk berproses menjadi makhluk sempurna yang lebih sempurna lagi haha

Kenapa saya mau menulis lagi?
Sulit. Satu kata yang saya takuti selama ini. Tidak tau kenapa. Padahal itu hanya kata.
Saya orang yang sangat sulit untuk menjelaskan sesuatu, apapun, asal kalian mau tahu, kalau sudah tahu lebih bagus lagi. Tapi kalau kalian tidak setuju, bisa langsung kasih tau saya boleh? dengan senang hati saya terima, "Jangan Cintai Aku Apa Adanya" kata Tulus haha
Hidup saya semuanya serba sulit. Karena memang hampir semua hal dalam hidup ini sulit.
Yang tidak sulit itu tidur, mau tidur itu yang sulit.
Harus melakukan banyak hal dulu seharian baru bisa capek dan tidur, harus dengan lagu melow dulu baru bisa terbuai mengantuk dan tidur, rambut harus di elus-elus dulu baru bisa nyaman mengantuk dan tidur, harus minum obat penenang dulu agar syaraf kita dimanipulasi baru bisa mengantuk dan tidur.
Tidak nyambung yah? Saya pun merasa seperti itu.

Ngomong apa sih aku ini? haha
Temen2ku bilang kalau aku orangnya plin-plan, ruwet kalau yang bilang orang Jawa (tidak bermaksud rasis loh ya). Yup, wishy washy indeed!
Dalam hal gaya tulisan pun seperti itu, bingung mau nulis apa, mulai dari mana, dan sampai dimana. Bingung mau nulis santai, atau serius, formal, atau slang dikit.
Sekarang saja, rasanya mau ku hapus semua yang sudah ku tulis di atas. Tapi ku ingat lagi pesan temanku, "Itu namanya proses! Enjoy aja, berani dikit gak ada salahnya, setidaknya kamu sudah show up, percaya lah sekali-sekali dengan dirimu sendiri", apa pula show up itu -_-

Jadi rencananya, saya mau mulai dari awal lagi. Tidak pernah ada kata terlambat untuk memulai - Anonim
Saya mau menulis lagi tentang pengalaman-pengalaman saya, mungkin belum seberapa dibanding pengalaman teman-teman.
Sebenarnya saya belum percaya diri dengan tulisan ini, jadi tolong dibaca saja, jangan diejek karena mengejek itu tidak baik. Tolong dikoreksi, diberi kritik dan saran karena itu namanya saling mendukung dan itu menurut saya baik haha

Terima kasih buat semua orang yang berpartisipasi menambah kesadaran saya untuk mulai menulis lagi
Terima kasih juga semua orang mau meluangkan waktunya membaca curahan hati saya ini, memberikan saran dan wejangannya untuk menjadi Inka yang lebih baik kedepannya hahay

Best Regards. Incha Banneta Seru yang menyayangi kalian semua muach
Blogger Widgets